Khafidoh Kurniasih
ABSTRAK
Pentagamavunon–0 (PGV–0) diketahui memiliki aktivitas biologis utama sebagai antiinflamasi dan analgetika yang aman terhadap lambung tetapi mempunyai bioavailabilitas yang rendah. Permasalahan ini diharapkan dapat diatasi dengan memformulasikan PGV–0 ke dalam bentuk nanopartikel. Akan tetapi, peningkatan bioavailabilitas berpotensi meningkatkan meningkatkan Adverse Drug Reaction dan berisiko mencapai kadar toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksisitas akut (LD50 cut off) PGV–0 pada tikus betina galur wistar dan gejala toksik yang kemungkinan memerantarai kematian hewan uji akibat pemejanan PGV–0.
Uji toksisitas akut ini dilakukan berdasarkan metode OECD 423 dengan dosis awal 50 mg/kgBB menggunakan kelompok kontrol normal dan kontrolbufer asetat pH 4. Pengamatan dilakukan selama 14 hari kemudian hewan uji dikorbankan untuk dilakukan pengamatan morfologi dan pemeriksaan histopatologi terhadap organ –organ vital.
Berdasarkan gejala klinis yang teramati serta hasil pengamatan histopatologi, diketahui nanopartikel kitosan PGV–0 menimbulkan gangguan sistem saraf pusat hingga kematian yang kemungkinan diperantarai oleh penetrasi senyawa uji menembus BBB dan menimbulkan kerusakan otak berupa degenerasi, inflamasi, dan nekrosis. Berdasarkan jumlah kematian hewan uji diperoleh harga LD50 cut off nanopartikel kitosan PGV–0 CLV adalah 50 mg/kgBB tikus yang termasuk dalam GHS kategori 2 sedangkan LD50 cut off nanopartikel kitosan PGV–0 CMV tidak dapat ditentukan pada penelitian ini.
Kata kunci: nanopartikel kitosan PGV–0, toksisitas akut oral, OECD 423
*****
Jika Anda menginginkan teks lengkapnya, Anda bisa mendownloadnya di sini. Tetapi mohon maaf, link tersebut saya password. Silakan menghubungi saya secara pribadi baik melalui FB, Twitter, e-mail, maupun LINE. Hal ini saya lakukan untuk memastikan siapa saja yang memanfaatkan skripsi ini dan memastikan bahwa skripsi ini tidak disalahgunakan.
Haafizhah 