Indonesia Berduka, Saatnya Evaluasi

Indonesia Berduka, Saatnya Evaluasi

Jumat, 14 February 2014 dini hari masyarakat dikejutkan oleh suara dentuman letusan Gunung Kelud, Jawa Timur. Suaranya terdengar hingga ke Yogyakarta. Dentuman tersebut segera disusul oleh hujan pasir dan abu yang menyebar ke seantero Pulau Jawa. Sebagian besar wilayah Pulau Jawa pun “lumpuh”. Sejumlah bandara turup, ratusan penerbangan dibatalkantransportasi darat pun terganggu karena pendeknya jarak pandang. Bahkan, toko–toko dan perkantoran pun tutup. Continue reading

Korupsi Merajalela, Apa yang Salah?

Korupsi Merajalela, Apa yang Salah?

(Harian BERNAS JOGJA Edisi Sabtu, 12 Oktober 2013)

BERNAS 12 Oktober 2013Publik kembali dikagetkan dengan berita kebobrokan institusi penegak hukum. Sekali lagi ulah penegak hukum justru melukai rasa keadilan masyarakat. Mahkamah Konstitusi, satu–satunya institusi yang selama ini dianggap steril dari korupsi pun sekarang terjerat kasus korupsi. Tak tanggung–tanggung, Ketua MK Akil Mochtar terjaring dalam OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK yang juga menyeret sejumlah nama lainnya dari DPR dan jajaran pemerintahan yang sekaligus meruntuhkan “dinasti” Banten.

Continue reading

Tuan Rumah Miss World, Untung atau Buntung?


Suara Merdeka 12 September 2013

(Dimuat di Suara Merdeka edisi Kamis, 12 September 2013)

Dalam beberapa hari ke depan Indonesia akan menjadi tuan rumah event besar dunia; Final Miss World. Bahkan kontestan dari berbagai negara telah berdatangan di tanah air. Semakin mendekati final kontes ratu sejagad ini, kontroversi tentangnya semakin gencar. Perang opini antara pihak yang mendukung dan menentang kontes kecantikan itu semakin memanas.

Continue reading

Saatnya Bersatu, #TolakMissWorld

Tolak Miss WorldUntuk pertaman kalinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah final Miss World. Oleh sebagian kalangan, ini merupakan sebuah prestasi membanggakan bagi Indonesia karena dipercaya untuk menyelenggarakan event besar dunia. Event ini pun dipercaya sebagai sarana promosi kepariwisataan yang efektif. Tak heran jika mereka menyambutnya dengan begitu antusias. Segala upaya mereka lakukan untuk menyukseskan kontes ratu sejagad ini, mulai dari penayangan iklan yang massif, road show panitia ke ormas–ormas Islam hingga meminta dukungan “ulama”. Continue reading

Asuransi Kesehatan Semesta: Solusi atau Masalah?

Asuransi Kesehatan Semesta: Solusi atau Masalah?

Health+Insurance+ClaimTahun 2014 segera menjelang. Mulai tahun tersebut akan diberlakukan asuransi kesehatan semesta yaitu program asuransi kesehatan yang wajib diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Program ini akan dilaksanakan oleh BPJS sebagai badan pelaksana SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional). Oleh banyak kalangan asuransi kesehatan ini diharapkan menjadi solusi atas peliknya permasalahan kesehatan di Indonesia. Continue reading

Miss World dan Citra Indonesia

Miss World dan Citra Indonesia
Tahun ini untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah final pemilihan Miss World. Sebuah kejanggalan di negeri muslim terbesar, dan tentu saja mengundang reaksi keras dari berbagai elemen ummat Islam. Seakan tidak peduli dengan penentangan tersebut, pihak penyelenggara semakin gencar melakukan promosi demi menyukseskan acara. Bahkan menggandeng Fatin—yang merupakan icon penyanyi Muslimah berkerudung—dalam konser menuju Miss World untuk mengesankan bahwa kontes ini didukung oleh ummat Islam. Continue reading

Kontroversi Kontes Kecantikan

Kontroversi Kontes Kecantikan
HarJo 13 April 2013
Rencana digelarkan ajang Miss World 2013 di Indonesia menimbulkan pro kontra dari banyaka kalangan. Pihak yang pro beralasan bahwa ajang Miss World adalah sarana yang efektif untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia Internasional yang dengannya diharapkan dapat menarik para investor asing untuk berinvestasi sekaligus menarik para turis untuk berkunjung. Ini adalah alasan yang sangat janggal. Seorang investor tidak akan semudah itu memutuskan berinvestasi di sebuah negara hanya karena negara itu sudah dikenal karena pernah menjadi tuan rumah Miss World akan tetapi keputusan berinvestasi dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya infrastruktur, SDM, SDA, dll.
Continue reading

Mengembalikan Kewibawaan Hukum

Mengembalikan Kewibawaan Hukum
HarJo 6 April2013

Kewibawaan hukum kembali ternoda oleh serentetan aksi main hakim sendiri dilakukan sejumlah oknum. Tak tanggung–tanggung, yang menjadi sasaran aksi main hakim sendiri itu adalah instansi pemerintah dan personil aparat penegak hukum. Penyerangan mapolres OKU, pengeroyokan kapolsek di Sumut, dan penyerangan lapas Cebongan, Sleman yang menewaskan empat orang tahanan hanyalah sedikit contohnya.

Rusaknya kewibawaan hukum di mata masyarakat disebabkan oleh lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum negara. Hal ini tidak lepas dari sifat hukum yang seperti pisau: tajam mengiris ke bawah tetapi tumpul ke atas dan terkesan tebang pilih. Belum lekang dari ingatan kita bagaimana hukum bersikap pada nenek tua yang mengambil beberapa biji kakao, Continue reading

Jangan Biarkan Masyarakat Kembali ke Era Represif!

Jangan Biarkan Masyarakat Kembali ke Era Represif!
BERNAS 28 Maret 2013

RUU Ormas tampak benar–benar menjadi prioritas DPR di antara sekian banyak RUU lain yang mangkrak. Meskipun mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, DPR tetap ngotot untuk mengesahkannya paling lambat 12 April 2013. Penolakan berbagai pihak itu bukan tanpa alasan. Pasalnya RUU ini ditengarai dapat menjadi alat represi a la Orde Baru yang akan membungkam suara kritis masyarakat. Lebih dari itu, RUU ini berpotensi menimbulkan banyak masalah hukum dalam implementasinya.
Continue reading

Mahalnya Demokrasi Lahirkan Penguasa Korup

Demokrasi Mahal_miniMahalnya Demokrasi Lahirkan Penguasa Korup

Hingar–bingar pesta demokrasi di beberapa daerah baru saja berlalu dan akan segera disusul pesta demokrasi di daerah–daerah lainnya. Hampir tiap bulan kita menyaksikan pesta demokrasi entah berupa bilbup/pilwalkot, pilgub, pileg, hingga pilpres. Rangkaian pesta itu menghabiskan dana yang tak sedikit. Untuk pilgub Jabar, KPUD membutuhkan dana hampir Rp. 1T! Sedangkan untuk pilbup/pilwalkot dibutuhkan dana sekitar Rp.20M–Rp.70 M per pilkada. Bayangkan betapa besar dana yang harus dikeluarkan untuk sekadar memilih pemimpin. Continue reading