Menonton para Pendekar

Menonton Para Pendekar

“Ketika pendekar dengan pendekar bertarung, maka yang bukan pendekar harap tahu diri: cukup nonton saja. Silakan jika ingin memberikan yel–yel dukungan kepada pendekar jagoannya tapi jangan sampai menghina dina atau mengolok–olok pendekar lainnya! Sadar kapasitas diri bukan oendekar!”

Pertama kali saya membaca nasihat semakna dengan itu beberapa bulan lalu di status Facebook seorang Musyrif (Pembina halqah–pen.). Tanpa menunggu waktu lama, saya pun membubuhkan jempol saya di sana. Tepat sekali nasihat itu…. Continue reading

Nikah Mulia, Single Terhormat

Nikah Mulia, Single Terhormat

Momen hari raya seperti ini biasanya menjadi momen kumpul keluarga besar, melepas kerinduan sambil saling menanyakan kabar, berharap hanya kabar baik yang kita dengar dari saudara–saudari terkasih. Sayangnya sering kali ada “penumpang gelap” dalam tradisi mulia menyambung silaturahmi ini. Ya, sering kali momen silaturahmi keluarga besar ini menjadi ajang pamer para pasangan muda sekaligus ajang pem-bully-an bagi mereka yang masih single. Entah sengaja atau tidak, tetapi hal ini sering terjadi. Para pasangan muda merasa bangga telah menggandeng pasangan halalnya. Bahkan ada juga lho yang bangga menggandeng pasangan haramnya (pacar) tapi saya tidak ingin membahasnya. Sudah jelas haram. Di sisi lain banyak single yang merasa terganggu karena di-bully dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pernikahan.

Continue reading

Konsekuensi Sebuah Do’a

sujud-2
Konsekuensi Sebuah Doa

“Berdoalah kepada–KU, niscaya akan AKU kabulkan untuk kalian!” demikianlah janji ALLAH dalam QS. Al–Mu’min [40]: 60. Benar, ALLAH memperkenankan kita meminta apa pun,sebanyak apa pun, dan sesering apa pun. Bahkan ALLAH senang jika diminta. Jangankan sekadar meminta penampilan yang menarik, kelulusan dengan predikat cum laude, pekerjaan yang mapan, mobil mewah, rumah mewah, pesawat terbang, kapal pesiar, pasangan yang shalih / shalihah, atau kedudukan yang terhormat. Bahkan meminta surga dan bukan sekadar surga tetapi surga Firdaus, bertetanggadengan Rasulullah pun boleh.
Continue reading

Habis Galau Terbitlah Karya

Galau Habis Galau Terbitlah Karya

Beberapa tahun belakangan ini kata galau menjadi kata yang sangat populer, terutama di kalangan anak gaul. Galau sebenarnya bukanlah kosa kata baru. Kata ini telah lama menjadi kata baku dalam Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online mendefinisikan kata galau, bergalau sebagai suatu kata yang menggambarkan kekacauan pikiran. Dari referensi yang lain, kata galau kata galau dikaitkan dengan gelisah, gundah, dan menyimpan beban dalam diri. Populernya kata galau menunjukkan generasi muda saat ini sering mengalami kegalauan dan banyak pihak menganggap buruk fenomena ini.
Continue reading

Abadi dalam Tulisan

Math Homework in NotebookAdakah di antara kita yang pernah bertemu dengan Imam Syafi’ie, Al–Bukhari, atau Ibnu Hisyam? Saya yakin tidak ada. Kita dan mereka berbeda zaman. Kita lahir jauh setelah masa mereka pun terlahir di belahan bumi yang berbeda dengan mereka akan tetapi sebagian besar dari kita mengenal Imam Syafi’ie, Al–Bukhari, dan Ibnu Hisyam. Kita mengenal mereka bukan dari wajahnya, tubuhnya, ataupun suaranya. Kita mengenal mereka melalui tulisannya.

Wajah, tubuh, dan suara mereka telah terkubur ratusan tahun silam tetapi pemikiran mereka masih tetap hidup hingga saat ini, bahkan mungkin hingga ratusan tahun ke depan. Meski umur Imam Syafi’ie telah berakhir bersamaan dengan ajalnya ratusan tahun silam namun beliau tetap “hidup” dalam kitab Al–Umm hingga saat ini. Beliau masih tetap “mengajar” di berbagai pesantren dan forum–forum ta’lim hingga saat ini melalui tulisan beliau. Beliau tetap menginspirasi jutaan Muslim di dunia melalui tulisannya. Continue reading

Luruskah Niatmu?

snow loveJika benar niatmu beramal adalah lillaah…
Jika benar tujuan amalmu adalah ridhwanullaah….
Maka tak perlu berbangga diri atas penerimaan mereka…
Apatah lagi merasa takjub pada diri atas pujian mereka…
Bersyukurlah bahwa ALLAH telah berkenan membuka hati mereka untuk kebaikan melalui perantaraan jemarimu…
Pujilah ALLAH atas segala karunia yang DIA berikan kepadmu hingga melalui perantaraan jemarimu, hati mereka terbuka…

Jika benar niatmu beramal adalah lillaah… Continue reading

Ketika Harus Memilih Mengikuti Mainstream atau Menjadi Antimainstream

Kawan, pernah/tidak mendengar informasi yang bertentangan dengan informasi yang selama ini umum beredar (mainstream) dan informasi ini sangat menghebohkan? Saya pernah, bahkan sering. Salah satu contohnya nih ketika mainstream mengatakan “rajin–rajinlah menggosok gigi dengan pasta gigi agar terhindar dari gigi berlubang” ada informasi tandingan yang beredar dengan mengatakan “Jangan menggunakan pasta gigi karena mengandung fluoride yang merupakan bahan baku bom!”. Atau ketika mainstream menggalakkan minum susu, ada informasi tandingan yang menyarankan sebaliknya “Jangan minum susu! Susu itu berbahaya!”. Contoh yang lain adalah ketika mayoritas menyatakan bahwa demokrasi adalh sistem yang terbaik saat ini, ada juga informasi yang menentangnya dengan menyatakan bahwa demokrasi adalah sistem bobrok. Continue reading

Nasyid dan Jihad

[sebuah kisah fiktif…]
Suatu hari di sebuah kamar kos…
Tiga orang Muslimah sibuk dengan aktivitasnya masing–masing. Dua orang di antaranya tampak sibuk di hadapan dua buah laptop, sedangkan satu orang sisanya tampak rebahan sambil melakukan aktivitas yang lain. Dari salah satu laptop terlantunlah lagu–lagu (mereka menyebutnya nasyid) pembakar semangat. Ada lagu–lagunya IzIs (Izzatul Islam), ada lagu–lagunya Shoutul Khilafah, dll. Semuanya lagu tentang perjuangan yang membakar semangat. Mereka pun asyik menirukan lagu yang terlantun… Continue reading

Jangan Pecahkan Cerminmu!

Pernah dengar kisah [fiktif] ini?
Alkisah, pada suatu hari seorang ratu bertanya pada cermin ajaib “Bukankah aku adalah perempuan paling cantik, wahai cermin?”. Si cermin pun menjawab dengan jujur “Sayang sekali, bukan Anda, Baginda Ratu…”
Para penggemar film – film produksi Walt Disney mungkin hafal kelanjutan ceritanya. Yup, ratu pun murka, Ratu berkata “APA?!?!” sambil memaki – maki cermin ajaib, bahkan mengancam akan memecahkannya.
Kisah selanjutnya tak perlu saya ceritakan ulang di sini karena kalian pasti sudah tahu, bahkan mungkin hafal ceritanya.
Continue reading

Candaan Akhawat

Mungkin bagi orang – orang yang tidak pernah masuk dalam dunia pribadi akhawat ngaji, apalagi akhawat pergerakan akan mengira bahwa mereka selalu serius, selalu anggun dan berwibawa. Tidak ada waktu bagi mereka untuk becanda. Saya juga sempat mengira demikian tapi ternyata semua itu salah. Akhawat juga manusia. Lebih khusus lagi akhawat juga perempuan yang memiliki sifat – sifat khas perempuan (yang ini justru malah wajib dimiliki. Masa’ iya akhawat ngaji koq malah memiliki sifat khas laki – laki dan bukannya sifat khas perempuan?!), Continue reading